Ikhlas dan kebenaran adalah satu paket. Tidak bisa disebut ikhlas,
jika disematkan kepada suatu pekerjaan yang melanggar aturan agama.
Ikhlas menurut istilah adalah berbuat kebajikan murni karena Allah SWT.
Ikhlas menempati posisi yang sangat penting dalam nilai ibadah
seseorang.
Imam Al-Ghazali pernah menukil dari hadits Rasulullah
SAW. Bahwasanya semua manusia merugi, kecuali orang-orang yang berilmu.
Semua orang berilmu merugi, kecuali mereka yang mengamalkan ilmunya.
Semua manusia yang mengamalkan ilmunya merugi, kecuali mereka yang
melakukannya dengan penuh keikhlasan.
Imam Al-Junaid
mengatakan, “Keikhlasan adalah rahasia antara Allah dan hamba yang tidak
diketahui oleh malaikat (sekalipun) hingga tidak ia catat, juga tidak
diketahui oleh setan hingga tidak ia rusak.” Selain itu, ikhlas menjadi
pelapang hati seorang mukmin. Setiap pekerjaan yang dilakukan secara
terpaksa atau bukan karena Allah, ia lebih mudah labil, tidak istiqamah,
dan tersimpan kegelisahan.
Di dalam banyak kisah diceritakan,
ikhlas telah menyelamatkan pemiliknya (mukhlisihin), baik dari bencana
dunia maupun dosa. Misalnya, disebutkan dari kisah tiga orang pemuda
yang terperangkap di dalam goa. Lalu, masing-masing berdoa dengan amal
kebajikan yang telah dilakukannya dengan ikhlas karena Allah SWT.
Akhirnya, Allah pun mengabulkan doa tersebut dan membukakan batu yang
menutupi pintu goa tersebut.
Bahkan, setan menjadi takut dan
kalah menghadapi hamba-Nya yang berbuat kebajikan dengan ikhlas karena
Allah SWT. Setan dengan segala tipu dayanya akan terus berusaha agar ia
bisa menang, seperti melalui bujukan harta, kedudukan, atau syahwat.
Namun, jika seorang hamba ikhlas, niscaya setan tidak akan mampu
mengalahkannya, sekalipun dengan bujukan dan tipu daya apa pun.
Pribadi-pribadi yang ikhlas akan senantiasa dicintai Allah dan
makhluk-Nya.
Kemudian, karena ikhlas letaknya di dalam hati,
bagaimana mengukur kadar keikhlasan seseorang? Apa saja rahasianya?
Bagaimana caranya agar kita bisa berbuat ikhlas? Apa saja hal-hal yang
menjadi penghalang keikhlasan? Apa saja hikmah dan manfaat ikhlas bagi
seorang mukmin, baik di dunia maupun di akhirat?
Buku “Meraih Dahsyatnya Ikhlas”
karya Ahmad Hadi Yasin ini akan menjelaskannya secara terperinci dan
mudah kepada Anda. Selain mampu menjawab segala keraguan Anda, buku ini
bisa mereformasi hidup Anda dari yang biasa menjadi luar biasa sehingga
hidup Anda mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan.
Buku terbitan
QultumMedia ini, merupakan buku yang berkorelasi dengan buku-buku yang
ditulis sebelumnya oleh penulis yang aktif di Yayasan Wakaf
Al-Muhajirin, Pondok Kelapa ini. Salah satunya ialah buku “Dahsyatnya
Sabar” yang mendapatkan sambutan besar dari masyarakat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar