Rabu, 27 Februari 2013

Nenek si pemungut daun (kisah mengandung hikmah)

Alkisah pada sebuah kota d Pulau Madura, tersebutlah seorang nenek yang kesehariannya bekerja sebagai
menjual bunga cempaka di sebuah pasar.

Seperti kebiasaan setiap harinya usai berjualan, sang nenek selalu menyempa kan diri mampir ke Masjid Agung yang terdapat di kota itu dengan berjalan kaki walau jaraknya cukup jauh.

Ia kemudian berwudhu, masuk ke Masjid, dan melakukan shalat dhuhur.

Setelah berdzikir dan berdoa sekedarnya, ia segera keluar dari Masjid dan membungkuk-bungkukkan badannya di halaman Masjid. Untuk apa? Si nenek dengan sabarnya memunguti serta mengumpulkan daun-daun yang berserakan di halaman Masjid tersebut.

Selembar demi lembaran daun dikaisnya. Tak satu lembar daunpun ia lewatkan.

Tentu saja agak lama sang nenek membersihkan halaman Masjid dengan cara seperti itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh panas menyengat, hingga keringat pun jadi membasahi sekujur tubuhnya.

Banyak jemaah Masjid yang jatuh iba kepadanya.
Sehingga suatu hari Ta'mir Masjid memutuskan untuk membersihkan sendiri dedaunan itu sebelum si nenek tersebut datang.

Pada suatu hari, seperti biasanya sang nenek datang dan langsung masuk Masjid.
Berwudhu' dan dilanjutkan Shalat. Usai shalat, ketika ia hendak melakukan kebiasaan rutinnya, betapa terkejutnya ia. Sebab tak ada satu lembarpun daun yang berserakan disana. Ia kembali lagi ke Masjid dan menangis dengan sesenggukan di hadapan jamaah. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah dibersihkan sebelum kedatangannya.

Para jemaah mencoba menjelaskan bahwa mereka merasa kasihan kepadanya sehingga mereka mendahului membersihkan sebelum kedatangan si nenek.

"Jika kalian kasihan kepada saya, berikan kesempatan kepada saya untuk membersihkannya! Biarkan saya yang akan membersihkan" pinta nenek tersebut.

Singkat cerita, akhirnya sang nenek dibiarkan mengumpulkan dan membersihkan dedaunan itu
seperti biasanya.

Karena orang-orang pada penasaran dengan kelakuan nenek tersebut, maka salah seorang kyai diminta untuk menanyakan kepada si nenek tersebut mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu.

Maka bertanyalah sang Kyai. Akan tetapi Perempuan tua itu hanya mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat :

Pertama : Hanya Kyai yang mendengarkan rahasianya.

Kedua : Rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup.

(Sekarang sang nenek telah meniggal dunia dan kita dapat mendengarkan rahasia tersebut)

Setelah sang Kyai berjanji, maka berkatalah si nenek :
"Saya ini perempuan bodoh, Pak Kyai." tuturnya.
"Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Yang saya tahu, saya tidak mungkin selamat pada hari kiamat dan di akhirat tanpa mendapat syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya mengucapkan satu shalawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Memberi syafaat kepada saya. Biarlah semua dedaunan itu bersaksi bahwa saya telah membacakan shalawat kepadanya." tambah nenek tua tersebut.

Sang kyai hanya mampu tertegun mendengarkan cerita nenek tersebut. Seakan tidak percaya dengan apa yang telah didengarnya.

Perempuan tua yang hanya dari sebuah kampung itu, tidak saja telah mengamalkan dan mengungkapkan rasa cintanya kepada Rasulullah SAW dalam bentuknya yang tulus. Ia juga telah menunjukkan sifat kerendahan hati (tawadhdhu’) di hadapan manusia, dan tadharru’ (kerendahan diri ke Hadirat Tuhannya), serta pengakuan akan keterbatasan amal dihadapan Allah SWT.

Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang tinggi, yang amat luhur.

Ia sadar bahwa dia tidak dapat hanya mengandalkan amalannya untuk dapat selamat di Akhirat kelak.
Dia sangat bergantung pada Rahmat Allah SWT.
Dan siapa lagi yang menjadi rahmat di semesta alam ini selain Rasulullah SAW?

Sehingga syafaat dari Rasulullah itulah yang sangat dia harapkan.

Subhanallah,
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad.

Kisah ini dituturkan oleh salah satu Kyai di Madura, Bapak D. Zawawi Imron (Dikenal juga sebagai Penyair yang banyak dekat dengan Ulama').

Ular Besar menunggu

Suatu cerita yang telah berlaku beberapa tahun dulu di Makkah …Kisah nyata. Sahabat, ada baiknya kita bisa mengambil hikmah dari cerita ini. Kisah ini datang dari tanah perkuburan Sa’raya,Makkah.

Pada beberapa tahun dahulu ada seorang perempuan yang berumur 40an telah meninggal dunia.

Mereka telah mengusung jenazah beliau untuk dikebumikan di tanah perkuburan Al Ma’ala
yakni lebih kurang 2 kilometer dari Masjidil Haram selepas solat zuhur.


Setelah sampai sahaja di tanah perkuburan tersebut, alangkah kagetnya mereka mendapati seekor ular yang berwarna hitam sebesar paha bersisik tebal telah berada di dalam liang lahat (dalam kubur tersebut).

Subhanallah … keadaan ular tersebut amat mengerikan. Mereka pun terus berlalu dari situ dan membawa jenazah wanita tersebut ke tanah perkuburan yang lain yakni di tanah perkuburan Sa’raya lebih kurang setengah jam memandu dari situ (8 km Jauhnya) .

Setelah mereka sampai di tanah perkuburan tersebut, rupa-rupanya ular hitam yang sama juga telah menunggu jenazah wanita yang ingin dikebumikan di situ.

Allahu Akbar … mereka mengambil keputusan untuk memindahkan serta mengangkat ular tersebut dan letakkan di luar yakni berjauhan sedikit dari kawasan tersebut dan mengkebumikan jenazah wanita itu (yang anehnya ular hitam itu tidak melakukan apa-apa bila
disentuh oleh mereka).

Selepas sahaja mereka mengkebumikan mayat wanita itu, tiba-tiba Ular Hitam yang diletakkan berjauhan dari situ datang menjalar dengan pantas dan masuk ke dalam kubur wanita itu.

MasyaAllah.. Ular itu masuk ke dalam kuburan wanita itu…

Dengan seketika mereka mendengar bunyi seperti dahan-dahan pohon yang dipatah-patahkan dan apabila mereka melihat ke dalam kubur wanita tersebut, alangkah kagetnya mereka karena ular hitam sedang membelit jenazah wanita itu serta mematah-matahkan tulang jenazah itu …

Subhanallah. Ada beberapa orang yang berada di sekitaran kubur itu turut pingsan melihat kejadian itu.
Selepas diselidiki kenapa perkara tersebut bisa terjadi..?

rupa-rupanya sewaktu hayatnya, wanita tersebut suka melewat lewatkan sholatnya.

INI BARU SIKSAAN DI DUNIA AKIBAT MELEWATKAN SHOLAT….BAGAIMANA KALAU TAK SOLAT ??! naudzubillah..

Sahabat, marilah.. kita ambil iktibar dan pedoman dari kisah ini..

Dari sahabat sekalian?.. Sudah berapa kali meninggalkan sholat?.. Sudah berapa kali melalaikan sholat?.. Sudah berapa kali meremehkan sholat?..

Sahabat islam kan?.. Suarakan islam mu sahabat.. Tunjukkanlah jika kamu islam..! Jaga sholatmu, jaga ahlaqmu, jaga pandanganmu, jaga kehormatanmu sahabat, dan jaga semua yang diperintahkan oleh-Nya

Sahabat semua mau kembali ke dalam kampung halaman kan sahabat?. Ya, kampung halaman kita.. Kampung halaman kita adalah Surga..! ^_^ Yukk.. Jangan lalaikan sholat kita yaa.. always sholat 5 waktu..

Kita sama-sama belajar, dan saling menasihati, dan mengingatkan satu sama lain.. Hmm.. Itulah, indahnya ukhuwah islamiah.. ^_^

Wallahu a’lam bishawwab